Skip to content

Kenapa Kuliah MBA? Inilah 7 Keuntungan Ambil Program MBA

  :  150
  :  7 minutes
kenapa-kuliah-mba-menguntungkan
5
(1)

Halo, Kaplanners! Ada siswa kami bertanya kepada counsellor Kaplan EduXpert Indonesia, “Kak, kenapa kami harus kuliah MBA? Tolong berikan kami alasannya”, ucap salah satu siswa kami. Nah, pada kesempatan ini kami ingin menjawab pertanyaan tersebut. Setelah melakukan banyak research melalui internet, kami menemukan setidaknya ada 7 keuntungan yang akan kamu dapatkan ketika mengambil studi / program MBA. Apa saja itu? simak informasinya berikut ini:

1. Meningkatkan Keterampilan

kuliah-mba-dapat-meningkatkan-keterampilan

Sumber: freepik.com

Yang pertama adalah kamu bisa meningkatkan keterampilan. Dengan mengikuti program MBA, kamu akan mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang berbagai aspek dunia bisnis, termasuk ilmu kewirausahaan, keuangan, ekonomi, komunikasi, manajemen, operasi, akuntansi, strategi, pemasaran, rantai pasok, pengelolaan sumber daya manusia, dan masih banyak lagi. Selain itu, program MBA lebih menekankan pada studi kasus, diskusi, presentasi, dan praktik langsung, sehingga materi pembelajarannya lebih mudah dipahami dan keterampilanmu akan berkembang secara signifikan.

Kelas MBA dirancang untuk mencerminkan situasi dunia nyata, sehingga para mahasiswa siap menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompetitif.

kaplan-edupac-mini-masters-and-mba-fair

Kaplan Edupac membuka event Master’s and MBA Fair pada tanggal 9 November 2024. Yuk, datang ke event kami ini, ada info session dari penyedia beasiswa terkemuka seperti Chevening, Fulbright, dan Tamba & Samba Scholarship, loh. Klik gambar untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut!

2. Meningkatkan Karir

kuliah-mba-dapat-meningkatkan-karir

Sumber: freepik.com (edited)

Keterampilan yang kamu peroleh dari studi MBA sudah memenuhi syarat untuk menjadi seorang General Manager. Bahkan dengan gelar MBA memungkinkan kamu untuk menjadi seorang CEO. Berdasarkan jurnal Is a MBA Degree Necessary to Be a CEO of Large Corporation (2015), 32% CEO dari perusahaan terbesar dunia (Fortune Global 100) tercatat memiliki gelar MBA.

Baca Selengkapnya: Apa itu MBA? Kenali Definisi, Tips & Alasan Memperoleh Gelar MBA

3. Kenaikan Gaji

gaji-lulusan-mba-tinggi

Sumber: freepik.com

Berdasarkan jurnal dengan judul “The impact of an MBA on graduate careers“, studi yang dilakukan oleh Forrester (1986) melaporkan kenaikan gaji bagi lulusan MBA berkisar antara 24% – 45% dibandingkan gaji sebelum memperoleh gelar MBA​. Lalu, gaji bervariatif tergantung dimana kamu bekerja. Dilansir dari laporan terbaru GMAC Corporate Recruiters Survey (2024), berikut adalah gaji rata-rata yang akan didapatkan oleh lulusan MBA:

  1. Afrika: $14.729,
  2. Asia Tegah & Selatan: $10.826,
  3. Asia Timur & Tenggara: $35.000,
  4. Amerika Latin: $50.000,
  5. Timur Tengah: $51.667,
  6. Amerika Serikat: $120.000,
  7. Eropa Barat: $54.348
Jadi, kesimpulannya, berdasarkan laporan terbaru GMAC Corporate Recruiters Survey 2024, gaji tahunan rata-rata lulusan MBA berkisar antara $10.826 hingga $120.000, atau sekitar Rp164 juta hingga Rp1,82 miliar per tahun jika dikonversikan ke rupiah. Khusus untuk wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, gaji tahunan rata-rata lulusan MBA mencapai $35.000, atau sekitar Rp532 juta (sekitar Rp44 juta per bulan).

4. Membangun Jaringan (Networking)

membangun-networking

Sumber: freepik.com

Tahukah kamu bahwa kuliah MBA tidaklah mudah? Banyak business school yang menawarkan program MBA mewajibkan calon mahasiswanya untuk mengikuti tes GMAT. Persiapan GMAT saja sudah sangat menantang, apalagi saat menghadapi ujiannya. Tes ini dipenuhi dengan soal-soal kalkulasi, logika, analisis, dan kemampuan verbal yang membutuhkan pemahaman mendalam.

Selain itu, biaya kuliah MBA cenderung lebih tinggi dibandingkan program master lainnya. Ini berarti, mahasiswa MBA biasanya terdiri dari orang-orang dengan latar belakang finansial yang kuat, mungkin mereka adalah anak pengusaha atau pejabat, atau bisa juga mereka sendiri yang membiayai kuliahnya. Bisa juga seseorang yang memiliki prestasi akademik luar biasa karena berhasil meraih skor GMAT yang tinggi.

Tentu saja, berteman dengan mereka bisa meningkatkan peluang kesuksesanmu. Bukan berarti kami menganjurkan untuk pilih-pilih teman, tetapi penting untuk diingat bahwa waktu kita terbatas—hanya 24 jam sehari. Jadi, manfaatkan waktumu dengan bijak dan kelilingi dirimu dengan orang-orang hebat.

5. Meningkatkan Kepercayaan Diri

meningkatkan-kepercayaan-diri

Sumber: freepik.com (edited & cropped)

Gelar MBA adalah gelar tingkat magister (S2) yang dikenal sebagai Master of Business Administration. Di luar negeri, gelar S2 umumnya disebut Master, bukan Magister, sehingga pastinya gengsi-nya lebih tinggi dibandingkan orang lulusan Sarjana (S1). Selain itu, biaya kuliah yang relatif tinggi membuat gelar ini tidak dapat diraih oleh semua orang. Dengan demikian, memiliki gelar MBA dapat meningkatkan kepercayaan diri kamu, karena menandakan dedikasi dan komitmen untuk mengembangkan diri serta meningkatkan kompetensi di dunia bisnis.

Seperti yang telah kami informasikan sebelumnya, kelas MBA sering melibatkan banyak presentasi. Latihan konsisten dalam menyampaikan ide dan hasil kerja akan meningkatkan rasa percaya diri dan keberanian kamu di depan banyak orang. Program MBA ini dirancang untuk membentuk pemimpin di masa depan, sehingga keterampilan komunikasi, pemikiran kritis, pemecahan masalah, manajemen krisis, dan skill kepemimpinan lainnya akan sangat diasah ketika mengikuti studi MBA.

6. Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan

mba-entrepreneur

Sumber: freepik.com (cropped)

Program MBA sering kali menekankan pada kewirausahaan, membekali mahasiswanya dengan keterampilan untuk memulai dan menjalankan bisnis sendiri. Pengetahuan tentang strategi bisnis, manajemen risiko, dan pengelolaan keuangan memberikan kepercayaan diri untuk meluncurkan usaha baru. Banyak lulusan MBA yang menjadi entrepreneur sukses setelah menyelesaikan studi mereka.

Beberapa alumni MBA yang menjadi pendiri perusahaan dan terkenal di Indonesia yaitu:

  1. Nadiem Makarim founder Gojek (MBA di Harvard University).
  2. Ferry Unardi founder Traveloka (MBA di Harvard University).
  3. Anderson Sumarli founder Ajaib (MBA di Standford University).
  4. Adamas Belva Syah Devara founder Ruang Guru (MBA di Standford University).
  5. Ryu Suliawan founder Midtrans (MBA di Harvard University).

Jadi, bagi kamu yang ingin menjadi pengusaha sukses seperti mereka, yuk pertimbangkan untuk ambil studi MBA.

Baca Selengkapnya: Kampus Luar Negeri Pencetak Pengusaha Sukses di Indonesia

7. Memperdalam Spesialisasi

mba-specialized-in-data-analytics

Sumber: freepik.com

Jika kamu berpikir, “Saya tidak ingin menjadi pengusaha, saya hanya ingin berkarier sebagai manajer di bidang tertentu,” tidak perlu khawatir. Banyak universitas menawarkan program MBA dengan spesialisasi di berbagai bidang, seperti keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, atau teknologi informasi. Contohnya, IESE Business School, sekolah bisnis dari University of Navarra asal Spanyol, menawarkan empat pilihan spesialisasi dalam program MBA mereka: Finance, International Business, Entrepreneurship & Innovation, dan Data Analytics & Digital Business. Untuk informasi lebih lanjut, kamu dapat membaca artikel ini: How concentrations can complement your IESE MBA.

Kesimpulannya, jika tujuanmu bukan menjadi pengusaha tetapi berkarier sebagai manajer di perusahaan multinasional, meraih gelar MBA bisa menjadi pilihan yang sangat baik. Menjadi pengusaha atau tidak adalah pilihan, tetapi pastinya kuliah MBA bisa membawa kamu ke masa depan yang lebih baik.

 

Penutup

Sebagai penutup, kami ingin berbagi sedikit pengetahuan mengenai sejarah terbentuknya MBA. Awal mula MBA dimulai di Harvard University. Pada awal abad ke-20, dunia sudah memasuki era industrialisasi dan globalisasi yang pesat. Pada masa itu, perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat mulai menggantikan proses manufaktur dengan mesin, yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat. Akibatnya, bisnis memerlukan tenaga kerja baru yang memiliki pemahaman formal tentang keuangan dan praktik manajemen. Universitas seperti Harvard melihat adanya kekosongan di pasar untuk lulusan yang memahami cara kerja bisnis secara holistik, sehingga menciptakan program MBA untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Itu artinya, program MBA ini dirancang agar lulusannya dapat mengelola bisnis secara menyeluruh. Program ini diciptakan untuk menghasilkan pemimpin masa depan yang mengerti cara kerja bisnis secara komprehensif. Bahkan World Economic Forum (2015) pernah mempublikasikan artikel bahwa dunia ini sedang krisis kepemimpinan.

So, are you going to be the next leader? Ayo, kuliah MBA sekarang! Education counsellor Kaplan EduXpert Indonesia akan membantu kamu dalam meraih impian studi MBA di luar negeri. Kamu bisa konsultasi gratis dengan klik tombol WhatsApp berikut:

whatsapp-kaplan-edupac-jakartawhatsapp-kaplan-edupac-surabaya

Jangan lupa untuk follow media sosial kami, agar kamu tidak ketinggalan informasi beasiswa, promo, event, dan lain sebagainya. Klik link berikut untuk menuju media sosial kami:

  1. Instagram: @kaplanedupacid
  2. Facebook: @KaplanEdupacIndonesia.

Ikuti terus artikel kami selanjutnya, Thank You!

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.